Sisa mentari membakar awan senja. Clear kecil sedang asyik bercanda dan bercengkrama dengan seorang anak cowo berambut perak diatas atap suatu bangunan. Entah apa yang mereka bicarakan, tapi gelak tawa selalu menghiasi perbincangan mereka. Sampai akhinya mereka berhenti berbincang dan menikmati pemandangan senja dalam hening.
Angin sepoi2 membelai wajah mereka. Di akhir senja, si cowo mengajak Clear kecil untuk melakukan count down. Maka berdirilah mereka. menghitung mundur saat2 terakhir matahari itu berjaya untuk terakhir kali hari itu.
5... 4... 3... 2... 1...
Dan semua gelap.
Terdengar suara ledakan. Kemudian suara langkah berat berlari diikuri desingan peluru. Bahkan suara force menghantam bumi. "Awas Hound!!!" Clear mendongak, dia melihat seorang Accretia beradu tebas dengan R-Isis yang berjalan menuju arahnya. Clear merasa dirinya berlari menuju arah Grazier yang mensummon Isisnya dan menembakinya sampai mati.
"Fuh, hampir saja... Kamu gimana sih? Bisa2nya ceroboh begitu" Optimus mendekatinya. "Yah, maaf. Tadi aku bernafsu sekali menghancurkan Chip!!" Clear merasa dirinya berkata dalam suara Accretia. Dan kemudian dia menyadari, dia sedang melihat sudut pandang HellHound!
"Haha! Kamu memang tidak sabaran! Ya sudah! Ayo kita susul archon dan hancurkan Chip Cora!" Seru Optimus bersemangat "Ya! Selanjutnya, beri Bellato Brand of Disgrace! Pasti menyenangkan!" HellHound menanggapi.
Tepat setelah itu, lewatlah dewan acc diikuti anak2 buahnya. HellHound dan Optimus memandanginya. "Wow, aku juga mau jadi dewan..." Gumam HellHound "Tenang saja, kamu pasti bisa jadi dewan!" Hibur Optimus "Ya! Aku pasti bisa jadi dewan!" HellHound kemudian menambahkan dengan bersemangat "Kita berdua pasti bisa jadi dewan!!"
"Heh, boleh saja! Ayo kita bertaruh siapa yang lebih dulu jadi dewan!" Tantang Optimus "Ayo! Siapa takut? Yang kalah traktir oli first class selama seminggu!" Mereka berdua kemudian menyatukan pedang dan loncernya keudara,
"Janji, ya!"
............
.................
.....................
"Siapa kamu?"
Bulan purnama memancarkan cahaya misteriusnya keseluruh Kota Solus. Di pinggiran Kota, dimana tak ada orang yang tinggal disana, Clear bisa melihat dirinya sendiri, dalam armor ranger lv 27-an beradu pandang dengan seorang Cora 40+ yang memakai syal untuk menutupi wajahnya. Cora itu berdiri diatas sebuah tower.
"Aku? Aku BukanSiapaSiapa" Jawab si Cora "...apa maumu?" Tanya Clear waspada, dia mulai menggapai Plasma Gun dibalik punggungnya "Aku mau Accretia yang kau sembunyikan itu... Dimana dia?" Si Cora mengeluarkan Harpe dari balik tangannya.
"Aku tak tau dimana dia, lagi pula, untuk apa Cora membutuhkan Accretia??" Clear mulai meraik Plasma Gun kedepan "Ternyata memang harus dengan jalan kekerasan, ya... Baiklah... Charge Shot!!!"
Clear menghindar dari serangan tersebut dengan susah payah. BSS melemparkan pisau dengan ketepatan yang luar biasa. Pisau terakhir tepat menembus bahu kiri Clear. Di cabutnya pisau tersebut sambil menggigit bibir menahan sakit. Clear mencoba memasuki gang untuk melarikan diri. Tapi percuma, di ujung gang, si BSS sudah menunggu dengan seringai kejam. "Kau bisa lari, tapi tak bisa sembunyi..." Clear mengambil langkah mundur sambil menekan lukanya. Mencoba menghambat pendarahan "Sekarang dimana acc itu??"
"Aku disini"
KRIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIING!!!!!!!!
Clear terlonjak mendengar bunyi alarm jam weker. Dengan sebal dia mematikan alarm dan kembali berbaring ketempat tidur. Mimpi aneh lagi deh... hm? Ini dimana ya?
Clear baru sadar kalau dirinya berada di bangsal serba putih. Ada banyak tempat tidur disitu yang dibatasi tirai putih. Bau obat terasa menyengat. Jangan2... ini di rumah sakit??!! Clear langsung parno. Dia buru2 turun dari tempat tidur dan akhirnya terpaksa tiduran lagi karna darah rendahnya kumat.
"Oh, udah bangun Clear?" Sapa seseorang di ambang pintu "Dylan? Ini di rumah sakit ya?? Kok aku bisa ada disini??" Clear bertanya agak panik "He eh... Kemaren kamu langsung ambruk di Ether. Tenang aja. Mereka ga bakal nyuntik kamu kok... Malahan katanya, begitu kamu udah siuman, kamu udah boleh pulang kok" Jelas cowok perawat yang dipanggil Clear Dylan.
"Lah kamu kok bisa ada disini?" Tanya Clear heran "Aku disuruh kk Grimoire wat tugas praktek lapangan, jadinya aku semacam magang di RS sini deh" jawab Dylan sambil merapikan sprei tempat tidur disamping Clear "Oh... Regun ma Dean mana?" Clear bertanya sambil bersandar pada dinding "Keknya mereka keluar dipanggil kk Ashley"
Clear terdiam. Merenungi mimpi yang tadi dialaminya. Dylan memperhatikan hal tersebut (soalnya Dylan paling perhatian sama yang lain separty) "Ada apa, cc?" Nadanya prihatin. Kerutan kecemasan menghiasi mukanya.
"Ah enggak... tadi abis mimpi aneh..." Dan Clear pun curhat sama Dylan (ini anak emang paling enak jadi tong sampah :lol ) mulai dari kejadian Ether sampe mimpinya dan penyesalannya.
"Beneran, deh, Dyl! Aku juga nggak tau kenapa bisa jadi gitu! Padahal aku udah sekuat tenaga menolak bisikan setan itu! Sekarang aku jadi ngerasa bersalah... apalagi HellHound itu temennya Prime, apalagi aku dapet mimpi kek gitu... aku ngerasa ngancurin persahabatan mereka... Terus juga akhir2 ini aku sering mimpi kejadian waktu kecil! tapi anehnya, aku sama sekali nggak inget itu kejadian yang mana! What the F*CK is wrong with ME?!! God!!!"
Setelah puas mengeluarkan uneg2nya, Clear menelungkupkan wajahnya di sela2 lutut yang dipeluknya. Dylan membelai lengan Clear "Sabar ya Clear... Ga ada yang salah sama kamu kok. Semua orang kan punya masalah sendiri2. Kamu ga sendirian kok!"
"Thanks Dyl... kamu emang temen curhat yang baik..." Kata Clear sambil mengusap wajahnya. Dylan nyengir. Cengiran yang mengidentitaskan dirinya sebagai kelompok dudutnya (Klo nyengir kek gitu ada rasa familiar gimana gitu)
Terdengar suara ketukan dipintu. serentak Dylan dan Clear menoleh. Terlihat seorang Chandra muda datang sambil malu2 "Eh... Captain Dylan dan Leutinant Clear dipanggil Royal Ashley.... eh... dikantornya..." Kata Chandra itu canggung.
Clear berpandangan dengan Dylan "cc ganti baju dulu deh, biar wa bilang ke kk Ashley. Ga usah pake baju formal dulu gpp, kan masih dalam masa penyembuhan" Ujarnya yang sudah berada di ambang pintu sambil menambahkan "Oh ya, bajunya ada di lemari"
Dylan pun langsung ngacir. Sementara Clear berkutat makai baju. Tiba2 terdengar suara Odio lagi.
How was it?
"Apanya?"
How was it felt like?
"...buruk. Aku ga akan pake lagi. Sudah liat yang kau perbuat pada si HellHound itu? Aku jadi ga enak ma Optimus..."
Oh you'll use it again. You'll see. Beside, it was YOU are the one who did that, not me. It was your hatred.
"But you provoked me!! Jah! Ngapain wa ikut2an pake bahasa inggris?! Lu ganti pake bahasa Bellato donk!"
Iye, iye. Tau. Kebiasaan aja wa. Udah ratusan tahun wa berkomunikasi pake ntu bahasa. Aga susah ngilangin kebiasaannya.
"Pedang dudutz. Tau ah! POkoknya wa ga bakalan pake kamu lagi. Titik!"
Oh ya lupa kasih tau... Karena kamu udah pake kekuatanku, berarti syarat kita berlaku
"CURANG!!!! Kan lo yang panas2in!!!"
Namanya juga pedang setan... kerjanya kan jerumusin orang... Bodo ah! Mo wa jelasin ga syaratnya?? Sebelum wa naikin nih harga syaratnya!
"Cih, licik... ya udah cepetan ngomong!"
Wa ga minta aneh2. Wa minta lu cariin orang. Ntar namanya wa kasih tau. Klo dah ketemu, lu bunuh.
"??!! Maksud loe?!"
POkoknya klo ketemu orangnya langsung lu bunuh. Jelas?
"Ogah ah! Klo suruh bunuh orang wa males!"
Ya udah ganti syarat, wa minta tumbal Bellato umur 5 tahunan setiap malam bulan purnama... Mau??
"Weks! Ok2 wa sanggupin!" Clear membatin "Semoga orangnya ga bakal ketemu..."
Bilang ape lu?
"E-enggak!!" Kemudian Clear teringat sesuatu "Eh, kok wa bisa mimpi aneh sih tadi? Wa jadi HellHound di mimpi... terus wa liat... apa, kenangannya? Kok bisa?"
Itu... efek samping dari kekuatan gue. Lo bakal ngalamin kenangan seseorang yang kamu bunuh. Entah yang baik atau yang buruk.
"Lah trus klo wa sering mimpi kejadian tapi wa ga pernah inget kapan kejadiannya?"
Itu... wa ga tau.
Tepat sebelum Clear bicara lagi, komunikatornya berdering. Disitu tertulis pesan yang "Clear, cepetan kesini Crazy budak siah!!" Pesan tidak di lanjutkan....
"Ntar ngobrol2 kita disambung nanti ya, Odi!" Kata Clear sambil berlari keluar bangsal.
Odi?? swt...
Clear berlari sepanjang koridor menuju kantor Dewan yang jauhnya amit2 dari RS.
Selasa, 17 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar