Selasa, 17 Maret 2009

FIRST VERSE: Ch 7: Deception

Tubuh Clear langsung lemas. Kemurkaan yang tadi membelengunya hilang entah kemana. Tanpa sadar dia menjatuhkan Hatred Saber. Begitu Saber itu lepas dari tangannya, pedang itu menghilang dalam asap merah. Sendinya terasa lemas. Kakinya hampir tak bisa menopang badannya. Clear pun terjatuh kedepan.

Dengan sigap Optimus menangkapnya "Kau baik2 saja?" tanya Optimus. "Yah... kurasa..." Jawab Clear lemah "Bisa jalan?" tanyanya lagi "Entahlah..." Langsung saja Optimus mengangkat Clear keatas dan menggendongnya "I-ini tidak perlu..!!" protes Clear malu". "Tidak apa2" Jawab Optimus pelan.

Mereka berdua mendekati arah terminal, Clear kemudian diturunkan tak jauh dari GT. Disana sudah menunggu Regun dan Dean. Keduanya nampak khawatir. "Clear, lu ga apa2?" Tanya Regun sambil memegangi Clear, membantunya berdiri. Sementara Dean tetap memperhatikan Optimus dengan pandangan antara kagum, takut, curiga, dan terima kasih. "Iya, wa ga apa2"

Clear memandangi Optimus, kemudian dia malu2 berkata, "Er... terima kasih" Optimus mengangguk "Sama2" Dia pun berjalan menjauh. Menuju mayat HellHound berada. Optimus menarik nafas panjang, sebelum dia menaikan mayat HellHound kepundaknya "Seharusnya tak begini Hound..." Gumamnya.

Clear yang melihat hal tersebut, segera berlari mendekati Optimus. Kurang beberapa langkah, dia mengurungkan niatnya. terbesit perasaan takut dan bersalah "... Maafkan aku..." Ucapnya dengan muka tertunduk sambil memilin2 jarinya. "Tidak apa2, bukan salahmu... Dia cuma... terlalu ceroboh"

Optimus membalikan punggungnya dan menatap mata Clear lekat2 "Saranku, kendalikan kekuatan itu. Jika tidak, akan membahayakan dirimu sendiri dan orang lain. Terutama yang dekat denganmu"

Clear merenungi perkataan Optimus "...ya" ujarnya. Optimus mengangguk, kemudian dia memberi hormat pada Clear. Clear agak kaget juga di beri hormat oleh acc, dia pun membalas hormat Optimus dengan agak canggung. Optimus menambahkan, "Kita akan sering bertemu untuk selanjutnya" dan dia pun pergi.

Clear memandangi punggung yang menjauh itu dengan perasaan aneh. Dia bahkan tidak berpaling ketika Regun menghampirinya "Aku merasa agak bersalah nih Re... sebenernya tadi aku kenapa sih??" Ucapnya pelan. belum sempat Regun menjawab, Clear sudah tumbang ke salju...

"Waduh" Regun pun bersusah payah menggotong Clear ke terminal "weks! Kurus tapi kok lumayan berbobot ya??" Batinnya "Oi Dean! Bantuin kek!!" Gerutu Regun "iye iye!"

Tak lama setelah mereka memasuki terminal. Terdengar suara pesawat dari atas. Yang mengejutkan adalah, ada orang lompat dari pesawat tersebut!! Ternyata diikuti oleh beberapa orang yang lainnya!! Mereka pun ber free style ria di udara.

"Jah! Ashley bikin heboh lagi..." Komentar Dean. Sebelum mendarat, semua orang membuka parasut hampir bersamaan. dan tepat 2 meter dari tanah, mereka melepas parasutnya.

Orang yang di sinyalir sebagai pemimpin komplotan ini bersalto dengan menenteng Sharp INT Vulcan +4. Dia jelalatan kemana2 sambil berteriak2 "MANA ACC??!! MANA???!!! Sini lo bangsa kaleng!!!" Kemudian dia tersadar. Suasana terminal sangat sepi "Lo... mana kalengnya??"

"Telat lu!! Acc nya dah pada mokad semua! Anak2 juga udah pada balik ke markas..." seru Dean "Jah, ga bisa pamer jurus deh..." Gerutu Ashley "Yawda! bagi dua tim, cari orang yang selamat dan sembuhin mereka! Sisa nya tinggal ditempat, kita kerja bakti singkirin sampah2 kaleng ini!" perintah Ashley.

Ashley melirik kesana kemari, memastikan tidak ada bahaya lagi. Optik buatan yang menggantikan mata kanannya yang buta akibat perang, membesar-mengecil dan sesekali berkedip. "Hmm, sepertinya sudah aman..."

Ashley kemudian mendekati junior2nya. "Clear pingsan, ya? tadi, dia kumat gimana?" tanya Ashley sambil berjongkok disamping mereka. "Aneh, nggak kayak yang dulu..." Regun pun menjelaskan semua yang terjadi di Ether dan yang dialami oleh Clear di White Hole.

"Hmmm, OptimusPrime... Hatred Saber..." Ashley menimbang2 dalam hati "Optimus si pengkhianat bangsa Accretia itu? Sepertinya dulu dia sering membawa kejayaan bagi Accretia... dipikir2, kenapa dia membelot ya?? terus Hatred Saber... keknya pernah denger..."

"Hatred Saber katamu?" Ulangi Ashley "Iya, nggak salah denger lagi. Dewan itu sendiri yang bilang kekita" Jawab Regun "Katanya mereka bisa melakukan hal2 yang... agak tak dapat dipercaya?" tanya Ashley sekali lagi "Ya! Mereka bisa menmbakan peluru terus menerus tanpa delay, juga bisa berjalan tanpa terdeteksi GT! Padahal mereka bukan PS ato Scout" Jawab Dean.

"Sudah kuduga..." Gumam Ashley pelan "Gimana kk??" Sela Regun "Itu masalah classified^^!" Kata Ashley sambil nyengir "Jah! Kita kan udah terlibat sejauh ini! Sejak setahun lalu juga... masa kita di tinggal sekarang... kan ga lucu! Harus di selesein kk!"

"Ok2, wa jelasin. Tapi kita sekarang pulang dulu. Biar anak buah gue aja yang tinggal buat bersih2. Yok balik"

Akhirnya mereka pun berpulang ke markas dengan menggunakan jasa Kartela. Selama diperjalanan, Ashley menjelaskan kepada junior2nya ditemani secangkir kopi hangat dan kue kering.

"Gini, kalian tau tentang system terlarang? Di Acc memang di sebut begitu, tapi di Bellato disebut cheat, di Cora disebut sihir terkutuk. Tapi sebutan umumnya Deception. Itu adalah sebuah 'kekuatan' untuk melakukan hal yang menyimpang dari aturan. Sudah liat kekuatan loncer tadi? Terlalu bagus kan? Itu salah satu nya, yang paling ajib, namanya ASPD. Ada juga yang lain, bergerak sangat cepat, Itu namanya Blink. Ada lagi, pemakaian potion tidak berdelay, itu Pot-no-delay. terus bisa terbang tanpa booster atau alat bantu lainya, ini namanya fly. Tembus tembok, dll. Banyak deh!"

"Banyak yang menggunakan Deception untuk keperluan mereka sendiri..."

"Ah, anu! Pertanyaan!" Regun tiba2 berkata sambil mengangkat tangannya "Klo Deception sehebat itu, kenapa kita ga pake aja? Kan luamayan tuh buat war"

"Dudutz, sekali pakai itu, bakal kecanduan. Walau pun kekuatan yang diterima sangat besar, tapi Deception menggerogoti tubuh dari dalam. Membuat mereka yang memakainya jadi gila. Bahkan ada yang meminta tumbal! baik dari si penerima Deception, maupun orang lain... Ini sama saja kekuatan dari setan! Mau kamu pake Deception??"

"Eh, enggak jadi deh... keknya kok bahaya..." Regun garuk2 kepala malu2 "Deception hanya utnuk orang2 lemah!! Lu copo sih Re!!" Dean menambahkan. Ashley pun tertawa melihat mereka berdua mulai pukul2an sambil menyelamatkan sisa roti sebelum kena amukan masa.

Sementara ditempat lain di Ether. Dekat terminal Accretia...

Optimus berjalan sambil tetap membawa HellHound. Oli HellHound sudah mengering dan membekas di armornya. Dia tidak peduli. Dia tak ingin peduli. Langkahnya tiba2 terhenti ketika ada orang lain 'menyapanya' "Halo Prime... lama tak jumpa. Bagaimana kabarmu?"

Optimus memandang sebentar bot itu. Sembari mempertimbangkan seberapa besar ancaman not itu baginya. Ternyata dia tidak bisa memutuskan. "Oh, halo SilverDoom. Aku baik2 saja. Kamu?" Doom menjawab dengan nada mengeluh "Yah, biasalah, mengurus klinik dan melatih anak buahku. Mereka bandel sekali"

"Heh, salam buat 'anak'2mu... sudah nambah belum?"
"Yah, ada sih satu. Dia Warrior. Sekarang sedang mengikuti tes menjadi Assaulter"
"Ku doakan dia bisa melaluinya"

"Lalu..." Optik Doom terarah pada mayat HellHound dipundak Optimus "Apa yang terjadi pada dewan kita?" Didengar dari nada bicaranya, inilah pertanyaan yang ingin dia sampaikan dari tadi. "Dia... terbunuh Bellato" Jawab Optimus dalam "Sudah kuduga, tadi dia ribut2 mo rusuhin terminal Bellato... kena karma ya?" Doom berkomentar, tidak terlalu terkejut.

"Mungkin..." Optimus terdiam sebentar sambil memandangi salju dibawahnya "Hey, mungkinkah bisa diperbaiki?" Doom memiringkan kepalanya, heran "Apa?"

"Bisakah Hound kembali hidup? Maksudku, kau kan Scientist, mungkin saja kau bisa membangkitkannya..." Jelas Optimus "Jangan gila. Lihatlah, yang rusak bagian Core. Apalagi tingkat kerusakannya sebesar itu. Tak mungkin bisa di perbaiki"

"I see..." Optimus menurunkan mayat HellHound ditanah. Memandangi wajah metal itu "Padahal waktu aku bilang aku akan menghancurkannya, aku tidak serius..." Optik Doom menyipit "Kau membunuhnya?" Optimus menggeleng "Bukan. Bellato yang membunuhnya. Aku sudah bilang kan tadi?" Nada suaranya terdengar berat dan sedih.

"... Sudahlah, Opti. Aku tau kalau HellHound sahabatmu sejak di Akademi. Tapi kamu tidak boleh bersedih terus2an seperti ini. Hidup terus berjalan dengan atau tanpamu. Jangan sampai tertinggal, Opti" Kata Doom sambil meremas bahu optimus "Yeah, aku tau..." Optimus memandangi mayat HellHound untuk beberapa lama. Jika saja dia bisa mendengar kata terakhirnya waktu itu. Dia akan mengatakan apa?

Optimus mengusap wajahnya dengan tangan.

"Boleh aku minta tolong? Tolong bawa mayatnya kembali ke Empire"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar